Selamat datang di webblog Alumni Prodip III Keuangan Spesialisasi Pegadaian Angkatan 1995, kritik, saran dan artikel kirimkan ke waroeng95@gmail.com
Ingat !!!!!
Lima Tahun Ke Depan
Kita Akan Sama,
Kecuali
Dengan Siapa kita Bergaul, dan Bacaan apa yang kita Baca.

Jumat, 05 Maret 2010

JAWABAN NOKIA

Dibawah ini adalah penjelasan atau jawaban atas pertanyaan saya mengenai cara membedakan Nokia Asli dengan yang Palsu.

 

Kepada Yth. Bapak Wiryo,
Terima kasih atas e-mail bapak kepada Nokia Careline.
Berkenaan dengan pertanayan bapak, pertama-tama kami ingin memberikan penjelasan bahwa kami tidak memiliki sistem untuk memeriksa keaslian produk Nokia yang bapak miliki dengan cara memasukkan data-data (seperti nomor IMEI) atau cara lain apapun.


Merujuk kepada penjelasan kami di atas dan menjawab pertanyaan bapak, bersama ini kami informasikan cara memeriksa keaslian ponsel Nokia secara umum, yaitu:

A. Ponsel Nokia dibeli di pusat purna jual resmi Nokia seperti contohnya: Nokia Professional Center, Nokia Sales and Care Center atau gerai resmi kami seperti contohnya: Globalteleshop, Oke Shop, Erafone, Sentraponsel atau gerai resmi dibawah naungan distributor-distributor resmi, sebagai berikut:

1. PT. Bimasakti Usindo Persada
2. PT. Erajaya Swasembada.
3. PT. Parastar Echorindo.
4. PT. Trikomsel Citrawahana.
B. Pastikan stempel hologram Nokia terdapat di kotak penjualan .
C. Pada badan ponsel terdapat stiker berwarna putih dan biru yang bertuliskan Nokia
D. Ponsel dilengkapi dengan kartu garansi Nokia Indonesia berwarna abu-abu dan terdapat nomor telepon Nokia Careline didalamnya.


Alternatif lainnya, bapak dapat memeriksakan status keaslian ponsel Nokia yang bapak gunakan dengan mengungjungi service center Nokia terdekat dengan membawa ponsel, kartu garansi dan bukti pembelian. Staff kami di service center akan melakukan pemeriksaan secara fisik dan sistem untuk memberikan konfirmasi mengenai keaslian produk Nokia yang bapak gunakan.
Untuk mengetahui service center yang terdekat dari lokasi bapak, kami sarankan agar bapak memasuki situs http://www.nokia.co.id/dukungan-dan-software/perbaikan-dan-daur-ulang/lokasi-care-center.


Dan mengenai pembuatan ponsel, dengan ini kami (Nokia) memiliki unit produksi (pabrik) dibeberapa negara di dunia ini dan tidak bisa dilihat berdasarkan nomor IMEI. Untuk mengetahui lokasi unit produksi kami didunia bapak dapat mengunjungi situs dibawah ini:
http://www.nokia.com/A4149133


Jadi, produk Nokia tidak diproduksi di satu negara saja dan tentunya kwalitasnya adalah sama.
Pak Wiryo, kami harap informasi yang kami sampaikan dapat bapak terima dengan baik dan semoga bermanfaat. Jika bapak masih memiliki pertanyaan lain seputar penggunaan produk dan layanan dari Nokia, silahkan menghubungi kami kembali.


Anda dapat mengunjungi situs kami di www.nokia.co.id untuk mendapatkan keterangan dan bantuan lebih lanjut mengenai produk Nokia Anda. Jika Anda masih mempunyai pertanyaan lain, silahkan mengirimkan e-mail kepada kami atau hubungi Nokia Careline di (021) 526 6542. Kami beroperasi dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 20.00 WIB, 7 hari dalam seminggu.


Terima kasih,
Kayla
Nokia Careline


Apakah Anda mengetahui bahwa saat ini Anda dapat memperbaharui perangkat lunak ponsel Anda dengan cara yang mudah?
Silahkan kunjungi www.nokia.co.id/support untuk mengetahui apakah ponsel Anda mendukung fasilitas ini dan Anda dapat langsung mendownload "Nokia Software Updater".

Selasa, 24 November 2009

TIPS Menghindari Taksiran Tinggi

pusing

Pedagang berlian yang biasa menggadai di Pegadain sambil menunggu pembeli kadang juga bikin Repot lho.......


1. Berlian yang Biasa di gadai biasanya bukan milik Sendiri, tapi milik pedagang lain dengan alasan mau ditawarkan ke Pembeli eh....ternyata di gadai.


2. Berlian yang digadai sebagian besar kualitas Rendah (berlian medan atau berlian banjar )


3. Saat menggadai biasanya mengatakan bahwa harga berlian tersebut mahal, atau udah ditawar segini.... (biasalah pedagang)


4. Ada juga yang pura-pura tawar menawar di depan loket agar penaksir terpengaruh dengan harga kesepakatan tersebut.


5. Bila penaksir menaksir tinggi mereka akan datang lagi dengan menggadai kembali, celakanya kalo penaksir tidak mengerti harga pasar dan menaksir di atas harga pasar maka berlian tersebut jadi menumpuk di Cabang ini yang sangat berbahaya.


5. Setelah berlian menumpuk di cabang maka nasabah tersebut tidak mau menebus, bila dihubungi maka akan bilang "sudah dijual saja" wah ini yang makin bikin pusing Penaksir...

 

Bagaimana cara mengatasinya?
ada beberapa cara yang mungkin dapat membantu mengatasi hal tersebut.


1. Taksir berlian sesuai ketentuan, jangan pernah menaikan kualifikasi (warna,Clarity, Cut, Carat). standar Taksiran Permata (STP) yang berlaku cukup tinggi bila kita menaikan  satu saja kualifikasi kita akan sulit menjual.


2. Selalu cari tahu harga pasar, namun dalam menaksir tetap berpedoman pada ketentuan yang berlaku bukan pada harga pasar. Harga pasar hanya sebagai kontrol ..... (jangan sampai taksiran sama atau melebihi harga pasar.


3. Selalu cari Info nama-nama Nasabah yang berprofesi sebagai pedagang berlian, untuk lebih waspada dengan barang dagangan atau konsinyasi.


4.Bila ada nasabah yang tiap hari datang dengan menggadai berlian, kita harus waspada dengan taksiran kita, biasanya menandakan taksiran kita terlalu tinggi atau di atas harga pasar. Nasabah akan bilang  "daripada repot-repot nyari pembeli lebih baik digadai kan untung juga.


5. Jangan turut bermain atau bisnis berlian, apalagi dengan nasabah pedagang berlian tersebut. 


6.Jangan Pernah menerima apapun pemberian Nasabah tersebut, karena lama-lama bisa terpengaruh.

 

7. Bila ada tips-tips yang lain silahkan beritahu teman Anda.

 

Terima kasih

wiryo
http://komunitaspenaksir.wordpress.com

 

 

 

 

Kamis, 29 Oktober 2009

Kamis, 15 Oktober 2009

Facebook Sebabkan Mahasiswa malas dan Bodoh?

Facebook Sebabkan Mahasiswa Malas dan Bodoh


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna Facebook yang masih sekolah berhati-hatilah! Menurut studi yang dilakukan oleh Ohio State University, semakin sering Anda menggunakan Facebook, semakin sedikit waktu Anda belajar dan semakin buruklah nilai-nilai mata pelajaran Anda.
Begitu tertulis dalam laporan studi yang mengambil sampel 219 mahasiswa Ohio State University tersebut. Namun penulis laporan mengatakan, laporannya hanya memperlihatkan kemungkinan hubungan antara penggunaan Facebook dan menurunnya nilai-nilai yang Anda peroleh di sekolah.


Faktanya, jika Anda pengguna Facebook, kemungkinan besar Anda selalu ingin mengetahui status yang dikabarkan oleh teman-teman Anda. Kenikmatan semangkuk baso, asyiknya irama jazz, foto-foto pesta teman-teman dekat Anda, dan pertanyaan-pertanyaan yang berharap mendapatkan komentar karena Anda ingin memastikan seseorang di jaringan pertemanan Anda sedang membaca tulisan Anda memang sangat menggoda hati dan juga menyita waktu Anda. Akhirnya, Anda mungkin terpicu untuk menulis hal-hal tak penting, membaca hal-hal sepele, dan juga berpikir secara tak cerdas.


Untunglah bukan itu yang dilaporkan oleh peneliti Ohio State University. Namun disebutkan bahwa 65% mahasiswa setiap hari mengakses Facebook minimal satu kali dan menghabiskan setidaknya satu jam di laman tersebut. Yang menarik, 79% dari pengguna Facebook merasa bahwa menggunakan laman tersebut tidak mempengaruhi kualitas pekerjaan mereka. Namun yang terpengaruh adalah nilai ujian.
“Ini ibarat perbedaan antara dapat nilai A dan B,” kata Aryn Karpinski, peneliti Ohio State yang menanyai 219 mahasiswa untuk penelitiannya.


wiek
Sumber: Kompas.Com
http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/04/15/10590447/
Facebook.Sebabkan.Mahasiswa.Malas.dan.Bodoh

Selasa, 15 September 2009

EMAS PUTIH PILIHAN WANITA GAYA

images

Trend perhiasan kini berubah, dari hanya sekedar pegang emas sebagai pegangan kini perhiasan sebagai "Pashion". Emas putih mulai banyak diminati oleh konsumen, emas putih yang dipakai sebagai pengikat permata berlian memang cocok karena dapat memberikan warna putih yang sempurna pada berlian. Walaupun harga lebih mahal namun emas putih mempunyai fenomena sendiri.

 

Emas putih yang beredar saat dibedakan menjadi 2 jenis
1. Emas putih yang yang memang bahannya emas putih, artinya emas yang dibuat dari campuran antara emas dan logam lain yang menyebabkan warna menjadi putih.

2. emas putih dari emas kuning atau emas merah yang di chrom bagian luarnya sehingga kelihatan menjadi putih.

Kenapa orang menyukai emas Putih?

Emas putih mulai menjadi trend pada tahun 2000, dianggap sebagai Millenium baru .

Kelemahan emas putih adalah, warna makin lama makin kelihatan kusam, bila terbuat dari emas yang mengandung Nikel makan akan membuat kulit iritasi atau membuat kulit gatal-gatal.  Harga emas putih juga lebih mahal sedangkan kalo dijual kembali akan dikurangi potongan yang lebih tinggi.

Menurut salah seorang karyawan Produsen Pabrik emas terkenal di Surabaya, Harga emas putih dengan kadar 750 atau 18 karat mencapai sekitar 90% dari harga emas murni.  Jadi bila harga emas murni LM 315.000/gram maka harga emas putih per gram nya mencapai Rp. 283.000,-    sedangkan kalau kita mau menjual kembali maka pedagang-pedagang emas hanya menghargai 73%*315.000 (asumsi harga LM tidak berubah ) = 229.000,-

 

Sebagai Konsumen kita bisa memilih perhiasan tergantung motif apa kita membeli. kalo motifnya hanya sekedar investasi ya mungkin yang cocok adal emas dalam bentuk batangan.

namun pilihan tetap pada pemakai.

 

wiryo
http://emaspermata.wordpress.com

Rabu, 12 Agustus 2009

WUJUDKAN IMPIAN ANAK ANDA

anak sekolah

Sebagai Orang tua pasti menginginkan anaknya berhasil, menjadi lebih baik dari orang tuanya. Keberhasilan bukan hanya milik orang yang berpunya saja, "Kalo ada niat pasti ada jalan" begitulah kata-kata bijak berbicara.

 

Untuk mendorong keberhasilan anak, sebagai orang tua salah satunya adalah menyediakan biaya untuk keperluan sekolah anak,  oeh karena itu mari budayakan menabung sejak dini. Dengan menabung sedikit-demi sedikit lama-lama juga akan makin banyak. Kalo ada pertanyaan penghasilan kita kan sedikit mana kita bisa menabung, kalo tidak ada niat penghasilan banyak pun kita tidak bisa menabung karena penghasilan berbanding lurus dengan Pengeluaran, Jadi kuncinya adalah Niat, jangan besar pasak daripada tiang.

Dalam ilmu ekonomi ada rumus :

Y = C + S

dimana Y = Penghasilan, C konsumsi dan S tabungan

kalo kita tidak bisa menambah penghasilan, maka kita harus mengurangi pengeluaran agar bisa menabung. Usahakan 20% penghasilan kita bisa di tabung, Bisa nabung di bank, bisa nabung dalam bentuk emas, bisa untuk modal Usaha.

Setiap Instrumen tabungan tentunya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, jika kita menabung di bank uang akan aman namun uang cenderung menjadi kecil karena ada Inflasi serta biaya administrasi bank, pendapatan bunga tidak sebanding dengan penurunan nilai mata uang akibat terkena Inflasi.

161920p

Jika kita menabung dalam bentuk emas, nilai emas akan stabil dan cenderung naik namun ada kekuatiran dalam penyimpanan, mungkin kita wa-was jangan-jangan dicuri orang. Menabung dalam bentuk emas sangat mudah, kita bisa membeli dalam ukuran 1 gram, 2 gram, 3 gram dan seterusnya. Setelah terkumpul banyak bisa digunakan untuk investasi yang lain misalnya dijaminkan untuk modal usaha atau di jual buat modal atau untuk beli yang lebih menguntungkan misalnya beli property.

Untuk investasi emas kami sarankan dalam bentuk logam mulia (LM) 24 karat, karena dalam bentuk ini lebih murah, kadarnya sangat pasti, tidak terkena pajak PPn 10%, jika kita beli perhiasan harga emasnya lebih kecil karena ada harga desain, ongkos bikin serta pajak penjualan.

wiryo

http://emaspermata.blogspot.com

 

Selasa, 14 Juli 2009

JANGAN ANGGAP ENTENG PROFESI JURU TAKSIR

 

Jangan Anggap Enteng si Juru Taksir

Edisi 59 Februari 2009

Sebagai garda depan perusahaan, profesi ini dinilai sangat penting. Di tangan para juru taksir terletak hidup-matinya perusahaan. Bagaimana pengembangan SDM juru taksir?

 

Waktu beranjak siang. Jarum jam menunjukkan angka 12.15 WIB. Di sebuah ruangan berukuran sekitar 5 x 6 meter persegi terlihat beberapa orang sedang mengantre. Dua orang tampak berdiri sambil mengisi formulir di meja panjang setinggi dada, tepat di depan dua pelayan di ruangan itu. Sisanya menunggu antrean. Ada yang berdiri atau duduk santai di kursi-kursi yang telah disediakan. Ruangan sejuk bernuansa hijau itu tepat berada di pojok pintu masuk lantai dasar gedung Pegadaian Pusat, Jakarta.


Di kantor Pegadaian Syariah Cabang Kramat Raya, Jakarta Pusat, aktivitas serupa juga terjadi. “Ramainya saat jam istirahat kantor sekitar jam 1-2 siang. Kebanyakan yang datang adalah orang-orang kantoran di sekitar sini,” ungkap Afifah, juru taksir madya sambil melayani “Rahin” (sebutan untuk nasabah di Pegadaian Syariah). Sebagai juru taksir, Afifah termasuk personel penting di Pegadaian yang punya tugas untuk menilai barang yang hendak digadaikan nasabahnya.


Wanita berkerudung kelahiran Bekasi, 12 Agustus 1988 ini menuturkan, juru taksir atau penaksir hanya bisa memberikan pinjaman uang sebesar 90% nilai barang yang digadaikan. Untuk itu, katanya, yang terpenting dalam profesi juru taksir adalah harus memiliki ketelitian dan pengalaman agar tidak meleset saat menilai barang. Walhasil, setiap hari dia selalu berkutat dengan batu uji, air uji, kalkulator, dan timbangan untuk menghitung kadar dan berat emas atau berlian.


“Pegadaian Syariah hanya bisa menerima perhiasan emas dan berlian saja, beda dengan Pegadaian Konvensional yang juga bisa menerima mobil, sepeda motor, TV, hand phone, dan barang elektronik lain,” ujarnya menjelaskan. Menurut wanita yang memiliki jam kerja dari pukul 08.00-16.00 WIB ini, barang yang paling susah ditaksir adalah berlian. Alasannya, menurut Afifah, berlian belum memiliki standar harga sebagaimana emas. “Selain itu berlian ada spesifikasinya, mulai dari ukuran atau warnanya,” ia memaparkan.


Seorang rahin (nasabah) tampak ingin menggadaikan perhiasannya berupa sepasang anting, satu liontin, dan dua cincin emas yang sudah disimpannya selama 30 tahun. “Saya sedang butuh uang untuk membantu orang tua teman saya yang sedang sakit kritis,” kata Marta, warga Cempaka Putih yang saat itu mengharapkan kelima perhiasan emasnya ditaksir seharga Rp 2 juta. Namun, Marta mulai gelisah, ketika proses taksiran yang diperkirakan hanya 15 menit ternyata memakan waktu hingga satu jam.


“Buruan dong Mbak, saya harus masuk kantor lagi nih,” pinta Marta sambil memalingkan pandangan ke arah jam tangannya. Keempat perhiasan milik Marta, yakni sepasang anting dan dua cincin memang sudah selesai dihitung Afifah. Namun, pada liontin milik Marta terdapat mata berlian sehingga Afifah harus bekerja keras untuk menghitung kadar dan berat berlian pada liontin tersebut. Bahkan, dalam proses ujinya, Afifah dibantu sang manajer. “Menurut tes uji kami, liontin ini tidak berlapis emas,” kata Nike, Manajer Pegadaian Syariah Cabang Kramat Raya.


Singkat cerita, perhiasan milik Marta hanya ditaksir Rp 1,5 juta. Marta menerimanya meskipun tidak sesuai dengan yang diharapkan. Diakui Nike, terkadang nasabah yang membawa berlian suka marah-marah lantaran harga taksirannya di bawah harga saat dia membeli berlian itu.


Juru taksir adalah profesi yang diandalkan di Pegadaian. Sayangnya, tak banyak orang yang menganggap profesi ini penting. Padahal, risiko kesalahan dalam menaksir sangat besar. Bayangkan bila seorang juru taksir salah menilai barang yang akan digadaikan nasabah. “Karena itu kami berupaya hati-hati dalam menaksir suatu barang dan harus bisa mendeteksi barang palsu,” tandas Nike.


Di Pegadaian, profesi juru taksir terdiri dari tiga tingkatan, yaitu penaksir muda, penaksir madya, dan pemutus kredit. Beda dengan penaksir muda, penaksir madya sudah bisa mendeteksi barang palsu. Afifah, misalnya. Sebagai penaksir madya yang baru bekerja di Pegadaian sejak empat bulan lalu dan menjadi juru taksir selama satu bulan ini, ia dapat membedakan mana barang asli dan palsu. Untuk menjadi juru taksir, sebelumnya Afifah memperoleh pendidikan dan latihan selama satu tahun mengenai ilmu penaksiran. Ilmu penaksiran itu diperolehnya dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang dibiayai oleh Pegadaian atau disebut jalur Diploma.


Berkaitan dengan itu, Direktur Umum dan SDM Kantor Pusat Perum Pegadaian Sumanto Hadi menjelaskan, proses rekrutmen juru taksir (Penaksir/Analisis Kredit) sebelum 2008 dilakukan melalui dua jalur, yaitu Regular dan Diploma. Manto, begitu sapaan akrabnya memaparkan, yang dimaksud jalur Reguler adalah, proses rekrutmennya dilakukan dari lulusan D1/D2/S1, yang kemudian diberikan pendidikan dan pelatihan melalui Balai Diklat yang dimiliki perusahaan. Sementara jalur Diploma, merekrut para lulusan SLTA dan mendidiknya selama satu tahun bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri.


“Setelah selesai pendidikan di kampus, mereka langsung diberikan on the job training di kantor cabang untuk mempraktikkan secara langsung ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah,” tuturnya seraya mengatakan, “on the job training dilakukan selama satu bulan”.


Pegadaian juga sempat bekerja sama dengan STAN sebelum tahun 2008. Kini kerja sama dilebarkan ke beberapa perguruan tinggi negeri, antara lain Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).


Pria kelahiran Kendal, 12 Januari 1957 ini mengatakan, setelah 2008 proses rekrutmen diterapkan hanya melalui jalur Reguler saja. Artinya, setiap karyawan Pegadaian harus mengawali kariernya sebagai juru taksir terlebih dahulu. “Jadi, kebijakan kami saat ini mewajibkan semua orang yang bekerja di Pegadaian untuk melalui juru taksir,” tuturnya seraya memberi alasan bahwa juru taksir merupakan profesi di garda depan.


“Kalau mereka sudah terbiasa bekerja sebagai juru taksir dan sudah paham mengenai proses bisnis di Pegadaian, maka kemana saja pasti bisa tergantung pada minat maupun bakat yang bersangkutan. Jenjang kariernya harus melalui juru taksir dulu,” ujarnya menerangkan. Pada umumnya mereka menjadi juru taksir selama 2-3 tahun, kemudian mengikuti program pengembangan lanjutan sesuai minat dan bakatnya untuk mencapai jabatan yang lebih tinggi. Misalnya, menjadi Manajer Kantor Cabang.


Mengenai program pengembangan, Manto menguraikan, di awal bergabung dengan perusahaan, setiap juru taksir diberi pendidikan induksi, yaitu pengenalan perusahaan, selama satu minggu. Dalam program induksi juga diberikan program outbound dengan tujuan untuk membangun tim kerja. Berikutnya adalah pendidikan dan latihan (Diklat) untuk Penaksir Muda selama satu bulan.


Setelah menjadi juru taksir selama dua tahun, selanjutnya diberikan Diklat Penaksir Madya selama satu bulan dan bagi beberapa juru taksir yang pandai dan inovatif dilanjutkan dengan pendidikan ahli taksir. Pendidikan ini dilakukan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. “Selama perjalanannya sebagai juru taksir, mereka diberikan tambahan pengetahuan melalui kursus pendek sedikitnya 2-3 hari setiap tahun,” kata lulusan sarjana ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Magelang, 1986, ini.


Pengembangan ini diberikan ke semua karyawan Pegadaian setelah mereka menjadi juru taksir. Para ahli taksir biasanya dikirim untuk belajar ke luar negeri, seperti ke Belanda, Belgia dan Thailand. “Mereka umumnya belajar menaksir batu mulia, seperti safir dan rubi. Khusus batu mulia di luar negeri ada standar harga dan sertifikasinya. Masing-masing ukuran pun ada harganya. Tetapi di Indonesia tidak ada karena orang yang punya batu mulia rata-rata hanya hobi,” ungkapnya.


Pemberian pendidikan ditujukan untuk meng-update pengetahuan penaksir mengenai berbagi jenis barang yang biasa digadai para nasabah. Misalnya, tipe barang elektronik terbaru dan model perhiasan terbaru. “Sekarang banyak penipuan. Katanya perhiasan emas, ternyata palsu. Nah, kalau sampai tidak bisa dideteksi oleh para juru taksir, perusahaan akan rugi. Makanya pendidikan itu diberikan dalam kursus pendek,” tuturnya mencontohkan.


Selain itu, juru taksir juga mempelajari barang-barang lokal (daerah) yang bisa menjadi jaminan. Misalnya, gading. Untuk daerah Kupang, Nusa Tenggara Barat (NTB), gading ternyata sangat berharga karena biasa dijadikan mahar buat pernikahan. “Pengetahuan itu khusus diajarkan di kantor wilayah yang bersangkutan,” ujar Manto. Contoh lain, di dareah Sulawesi Selatan ada yang namanya kopiah yang dibuat dari benang-benang emas, dan itu bisa menjadi barang jaminan di sana.


Menurut Manto, ada tiga tugas pokok yang diemban para juru taksir. Pertama, melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan untuk mengetahui mutu dan nilai barang sehingga dapat ditentukan uang pinjamannya. Kedua, melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan yang akan dilelang untuk mengetahui mutu dan nilai barang sehingga dapat menentukan harga dasar lelang. Dan ketiga, menyiapkan barang jaminan yang akan disimpan agar terjamin keamanannya.


Diungkapkan lulusan Magister Manajemen Pemasaran dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1995, selama ini dalam pemberian program pengembangan kepada para juru taksir nyaris tidak ada kendala. Namun, diakuinya, persoalan rekrutmen di daerah tertentu, sebut saja Papua, masih tehambat dengan kurangnya minat putera daerah untuk menjadi juru taksir. Mau tak mau, untuk memenuhi tenaga juru taksir di daerah tersebut terpaksa didatangkan dari Manado atau Makassar.


Untuk menilai kinerja juru taksir, anggota Ikatan Sarjana Ekonomi ini mengungkapkan, ada yang namanya penilaian perilaku yang meliputi: kerja sama, disiplin, dan tanggung jawab. Manto membenarkan bahwa saat ini di beberapa kantor wilayah SDM-nya sampai menumpuk, sementara di wilayah lain kekurangan SDM. Untuk mengatasi masalah tersebut, Manto mengungkapkan, Pegadaian menerapkan sistem rotasi dan mutasi. Ia berharap sistem ini dapat menghilangkan kejenuhan sekaligus menambah wawasan baru para juru taksir di Pegadaian.


URL : http://www.portalhr.com/majalah/edisisebelumnya/pengembangan/1id1228.html